Rabu, 30 Maret 2022

Bule masuk Islam di Bali

 Seorang bule Australia ikrar memluak agama Islam di Jimbaran Bali (baca artikel lengkap)

video bule masuk Islam di Bali


Ketua Umum Yayasan Baitul Ummah Jimbaran, H. Ahmad Shoim bersama James Oscar Harris, seorang bule Australia yang berikrar masuk Islam di Jimbaran Bali
Dr. Majid Wajdi, M.Pd (batik), pembimbing ikar syahadah, prosesi masuk Islam seorang bule
di masjid Abdurrahman Bin Auf YBU Jimbaran (30 Maret 2022), menyerahkan sertifikat ikrar masuk Islam






Kamis, 03 Maret 2022

Belajar dari sebuah peristiwa

Atas kejadian Penurunan Paksa Papan nama Masjid Al Hidayah PRM TAMPO Kec. Cluring pada Hari Jum'at 25 Februari 2022, oleh Masarakat yang dibantu oleh Camat Cluring, Polsek Cluring, Danramil Cluring, Kepala Desa Tampo dan tokoh lokal/masarakat, maka PDM Banyuwangi mengambil sikap dan menempuh jalur HUKUM dengan mendelegasikan kepada

1. Majelis Hukum dan Ham/LBHMU.

2. LHKP PDM.

3. LBH UMM, UMJ, dll.

^^Tindakan Primitif yang dilakukan tersebut Sangat tidak pantas dan mencoreng kerukunan ummat.

^^Bukti bukti fisik penurunan Papan nama tersebut hari ini sedang dikumpulkan, dilengkapi berita acara secara detail oleh Saksi dilapangan dan LBHMU untuk selanjutnya diproses secara HUKUM.

^^PCM Cluring, PRM Tampo, Takmir masjid Al Hidayah tetap dalan koordinasi yang solid, kedepankan akal sehat, hati jernih, tawakkal kepada Allah, pasti ada solosi lebih elegan, bermartabat.

^^Menghadapi sikap  arogan dari FORPIMKA, KAU dan KADES TAMPO harus dengan nalar sehat, tidak terpancing emosi karena mereka belum Aqil Baligh dalam bertindak sebagai Pengayom Masyarakat.

^^Usia Muhammadiyah sudah 110 Tahun, telah berkarya nyata ditengah masarakat luas, jangan disibukkan urusan remeh temeh, papan identitas dll yang menyita energi mubadzir dan tak manfaat, mikir kedepan jangkauan luas, karya besar masih luas seluas luasnya.

^^ PDM Banyuwangi yakin seyakin yakinnya bahwa suatu saat nanti mereka yang membenci Muhammadiyah akan menjadi penerus, kader perjuangan Muhammadiyah yang tangguh setangguh rasa bencinya, (kita doakan).

^^PDM Banyuwangi, dengan 27 PCM dan 146 PRM serta 41 Aum Pendidikan, 5 Aum Kesehatan, 9 Aum PAM, 17 AUM Lazismu, 14 PAP, 96 PUSDAMU, 1 PT, 40 Anggota, 125 ribu simpatisannya, 144 TPA nya, AMM, PD PM, PD NA, HW, IPM, IMM, TS PM, FGM kompak satu komando PDM.

^^ Pesan PDM Mari tetap mengedepankan AKAL SEHAT, AKHLAQ MULIA, LISAN YANG BERETIKA, SIKAP YANG DAMAI, WA/BERMEDIA SOSIAL YANG MENDIDIK, 

TETAP KOORDINASI YANG TERUKUR, SEJALAN BERPIHAK KEPADA KEBENARAN.

KETUA/Sekret PDM Banyuwangi

Dr. H. MUKHLIS, M.Si.

AINURROFIQ, ST. MM.

laa haula wala quwwata illaa billaah

 KEUTAMAAN BACAAN 

LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH


عَنْ أَبِي مُوْسَى – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( أَلاَ أدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الجَنَّةِ ؟ )) فَقُلْتُ : بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : (( لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukkan kepadaku, “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu dari simpanan surga?” Aku menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)”. (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari dan Muslim)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist

1) Pengakuan bahwa tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah, menyatakan kepasrahan seorang hamba kepada Allah yang menguasai seluruh alam. Tak ada sedikit pun kekuatan yang dimiliki manusia selain berasal dari pertolongan-Nya.

2) Sebagian ulama menafsirkan kalimat tersebut, “Tidak ada kuasa bagi hamba untuk menolak kejelekan dan tidak ada kekuatan untuk meraih kebaikan selain dengan kuasa Allah.”

3) Ulama lain menafsirkan, “Tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain dengan kehendak Allah.”

4) Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

لاَ حَوْلَ عَنْ مَعْصِيَةِ اللهِ إِلاَّ بِعِصْمَتِهِ، وَلاَ قُوَّةَ عَلَى طَاعَتِهِ إِلاَّ بِمَعُوْنَتِهِ

“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindugan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”

5) Ucapan laa haula wala quwwata illa billah, memberikan konsekuensi i’anah (bantuan), oleh karena itu Rasulullah Shallalahu ’alaihi Wasallam memberikan contoh jika muadzin mengucapkan hayya ‘alas shalah, maka dijawab, laa haula wala quwwata illa billah, jika muadzin mengucapkan, hayya ‘alal falah, dijawab laa haula wala quwwata illa billah (minta bantuan kepada Allah Agar bisa melaksanakannya).

6) Kalimat ini ringan dibaca. Tapi ketika kita meyakini maknanya dan menjadikannya amalan harian, itulah yang akan memberatkan timbangan amal kita di akhirat kelak.

7) Banyak-banyaklah mengucapkan hauqalah —laa haula wa laa quwwata illa billah, karena dia merupakan salah satu dari simpanan-simpanan surga.

Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :

- Sebagian ulama Salaf (terdahulu) ada yang mengatakan bahwa barang siapa yang merasa kagum terhadap sesuatu dari keadaannya atau hartanya atau anaknya, hendaklah ia mengucapkan, "Ini adalah apa yang dikehendaki oleh Allah, tiada kekuatan bagiku untuk melakukannya kecuali dengan pertolongan Allah." Hal ini tersimpulkan dari makna yang terkandung di dalam ayat ini.

وَلَوْلا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالا وَوَلَدًا

Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu 'Masya Allah", tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah? Jika kamu anggap aku lebih kurang daripada kamu dalam hal harta dan anak (Al-Kahfi: 39).

 KEUTAMAAN BACAAN 

LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH

Minggu, 04 Juli 2021

Gerakan Infaq Seribu-Rp Sehari (GISS)

Gerakan Infaq Seribu-Rp Sehari (GISS) 

Gerakan Infaq Seribu-Rp Sehari (GISS. Dimulai Juni 2020. Teknis pelaksanaannya: (b) transfer ke rek. LAZISMU BNI Syariah Rek No. 0954330874 a/n Lazismu Kabupaten Badung; (b) dikumpulkan dlm kotak di rumah masing2 peserta GISS, setelah terkumpul kemudian disetor (ke Bendahara/transfer).
Daftar Peserta GISS: 
1). H. Nur Shodiq 2). 
Majid (No. 2 s.d. 5 akan digabung dan ditransfer ke rek. lazismu) 
3). Silma 
4). Hajra 
5). Rahma 
6). Hadi Supeno 
7). Didik BP 
8). Muthohir (kotak infaq di rumah) 
9). Andi P 
10). Mas Yoyok 
 11). Fitri Asyia Nurul Safitri 
12). Asduki 
13). Ikrima 
14). Bpk. H.A.Shoim 
 15). HM. Tukiran 
 16). Ibu Sumarni 
 17). 
18. HM DRS. ARFAI SYUKRI

Ririn Teruskan


"Wahai orang-orang yang beriman infaqkanlah sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datangnya hari yang saat itu tidak ada lagi jual beli, tidak ada persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Adapun orang orang kafir mareka itulah orang orang yang zalim" (QS Al-Baqarah (2): 254)

Rabu, 13 Januari 2021

TAMAN BALAI MALANG KARANGREJO, KARANGGAYAM, KEBUMEN JAWA TENGAH

 TAMAN BALAI MALANG 

KARANGREJO, KARANGGAYAM,

KEBUMEN JAWA TENGAH


Universal waterproof

Namanya Taman Balai Malang. Penamaan Balai Malang berawal dari peninggalan sebuah Balai yang posisi  berdirinya malang, alias tidak sejajar dengan posisi jalan raya desa. Oleh karenanya dinamailah Balai Malang. Balai sendiri awalnya juga sebuah bangunan sederhana beratap dan berlantai pasir. 

Bangunan Balai Malang ini merupakan bagian dari keberadaan dua buah beji yang ada di sebelah selatan bangunan Balai Malang. Di depan pintu masuk atau pintu gerbang dulu ada sepasang pohon gandek yang merupakan gapura dan bagian dari bangunan Balai Malang. Di pinggir beji juga ada dua buah pohon kepuh. Menurut cerita orang tua dan sesepuh Dusun Sembada, beji dan Balai Malang memang dibangun dan diperuntukkan bagi putra selir raja Pajang. 

KUNJUNGI  OBJEK WISATA DESA KARANGREJO, KEBUMEN

Raja Pajang (sesepuh dusun Sembada tidak menyebutkan namanya) mempunyai istri selir. Dari istri selir lahirlah seorang bayi laki-laki.  Konon anak selir ini sudah menunjukkan kesaktian dan kehebatan sejak bayi. Suatu hari anak ini menangis minta kelapa muda. Sambil menangis is menunjuk kelapa muda yang masih ada di atas pohon. Tidak dinyana dan diduga pohon kelapa itu melengkung ke depan anak raja itu seperti mempersilakan diri untuk diambil kelapanya.


Melihat kesaktian putra selirnya, raja itu khawatir kelak setelah besar sang anak selir itu akan mengambil alih kekuasanaannya.  Sejak kejadian itu, sang raja berpikir bagaimana cara menyingkirkan putra selir ini. Singkat cerita, anak kecil ini diungsikan ke dusun Sembada dengan dibekali sepasang burung perkutut, sepasang pohon gandek, dibuatkan Balai (disebut Balai Malang karena posisi bangunan yang malang jalan), dua buah beji. Ia diungsikan ke dusun Sembada dengan ditemani seorang pembantu.

Tidak berapa lama anak raja selir itu meninggal dunia dan dimakamkan di kuburan lor dusun Sembada. Kuburannya dibangun dengan sangat megah untuk ukuran dusun Sembada.  Kuburan makan raja kecil ini termasuk istimewa karena ditembok dan diatapi. Pintunya berukir. Inilah makan anak selir raja Pajang. 

Dengan demikian keberadaan Balai Malang tidak bisa dipisahkan dari keberadaan Makan Punden Kuburan Lor dusun Sembada, dan dua buah beji.



Cerita sejarah Kuburan Punden (Kuburan Lor), 2 Buah Beji, dan Balai Malang

(Berdasarkan cerita lisan Bapak Almarhum (Khaeruddin)

Ini tradisi di kampung sewaktu saya kecil. Setiap orang yang akan punya gawe (mantu dan atau nyepeti) anak-anaknya, pasti melakukan “resik” (ziarah kubur dan membersihkan makam orang yg dikunjungi makamnya). Pasti yang diziarahi adalah makam mbah buyut dan keluarga besar yang akan punya gawe. Bagi saya dan anak-anak di kampung, diundang untuk ikut “resik” merupakan kebahagiaan yang tiada tara, karena selesai resik kuburan pasti akan makan kepungan dengan nasi putih (nasi beras) dan daging ayam. (Waktu itu makan nasi putih (beras) sesuatu yanga sangat istimewa, karena sehari-hari nasi yang dimakan adalah nasi budin. 

Ada makam yang diistimewakan karena setipa resik pasti puncaknya adalah ke makam punden di Kuburan Lor. Saya pernah tanya kpd Bapak, kuburan siapakah itu kok setiap orang resik dan ziarah ke makam itu. Bahkan ada satu dua orang Kaligending kadang juga berziarah (minta doa?) ke makam itu.

Menurut cerita Bapak, makam itu adalah kuburan putra selir Raja Pajang (Saya tdk menanyakan siapa nama raja itu). Anak selir raja Pajang itu konon punya keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Ia bisa memanggil (ngawe) pohon kelapa sehingga pohon kelapa itu bisa “mentiur” ke hadapan anak selir raja itu. Setiap kali ia kepingin degan, ia akan ngawe pohon kelapa dan mentiurlah pohon itu kehadapannnya.

Sejak itu Sang Raja agak cemas melihat kehebatan putra selirnya. Singkat cerita ia diungsikan ke Dusun Sembada dengan disertai dua pengawal dan seorang pembantu (pengasuh) perempuan. Di Dusun Sembada ia dibuatkan taman yang diberi nama Balai Malang (posisi bangunan malang jalan, sehingga dinamai Balai Malang. Taman Balai Malang dilengkapi dengan sepasang pohon gandek yang ditanam di kiri dan kanan pintu gerbang. Taman Balai Malang dilengkapi juga dua buah beji dan dua buah pohon gayam. Ia juga dibekali sepasang burung perkutut yang dilepas di taman Balai Malang. Burung perkutut ini sangat merdu (saya masih mengalaminya) jika manggung di pohon gayam. Saking merdunya, tukang gethek (penjual bambu yang dibuat gethek dibawa menelusuri sungai sangat terkagung-kagum setiap melintas dekat Selis sebelum bendungan kali. Saking kagumnya sampai gethek yang harusnya dikendalikan sampai berputar-putar, “minger-minger” tak terkendali.  Sejak itulah perkutut yang suara merdu itu disebut “Kutut Gethek Minger”. 

Tidak berapa lama anak raja selir yang diungsikan di Dusun Sembada, di Taman Balai Malang itu meninggal dunia. Ia dimakamkan di kuburan Sembada Lor yang waktu itu dikenal dengan Kuburan Punden yang dijadikan tempat ziarah puncak bagi masyarakat Sembada.

Sewaktu saya kecil, setiap tanggal 10 Syura, masyarakat Sembada motong kambing. Upacara penyembelihan  kambing yang dilakukan di Kompleks Taman Balai Malang disebut “Suran”, karena dilaknasakan pada bulan Syura (Asyura). Upacara Suran setahu saya satu-satunya kegiatan yang dipusatkan di Balai Malang. Kambing itu dipotong dan dimasak (jangan santen). Piring yang digunakan takir dari daun pisang. Wadah yang digunakan untuk membewa dan menyajikan “jangan wedus” itu terbuat dari bambu (bumbung). Kita membawa pulang “jangan wedus” itu juga menggunakan “bumbung”.

Biasanya anak-anak sekitar pada tahun 70-an dan sebelumnya bermain dan berteduh di bale ini.

Di sebelah selatan barat bale ini dulu ada dua buah beji, yakni kolam sumber air sebanyak dua buah. Sekitar akhir tahun tahun 1989, bale dan dua buah beji menjadi korban pengembangan dan bendung Kaligending. Sejak itu hilanglah dua buah beji dan bale yang disebut Balai Malang itu. 

Akhir tahun 2020 dan awal 2021, lahan milik desa itu mulai dibenahi dengan dibuatlah bangunan gazebo seperti tampak di bawah ini. Pembuatan gazebo ini diupayakan dalam rangka merevitalisasi Taman Bale Malang sehingga layak menjadi taman dan objek pariwisata.

Taman Bale Malang terletah di dusun Sembada desa Karangrejo, Kecamatan Karanggayam, Kabupten Kebumen.

Jika dari pusat kota Kebumen, ada dua jalur yang bisa digunakan. Jalur pertama yang bisa langsung ke lokasi taman adalah melalui jalur Desa Karangpoh terus ke utara kurang lebih 12 KM. Tepatnya barat jembatan tembana belok kanan (jika dari kota kebumen) atau belok kiri jika anda dari araha barat/Pejagoan.

Jalan menuju ke lokasi cukup bagus. Anda bisa menggunakan roda 4 atau roda dua. Suasana pedesaan menyuguhkan pemandangan yang sangat menawan. Sepanjang jalan kita bisa menyaksikan sungai Lukulo ynag membentang di sebelah kanan jalan. 





Objek wisata Desa Karangrejo, Kebumen

Sabtu, 27 Juni 2020

Berqurban Bukti Manisnya Iman

Berqurban Bukti Manisnya Iman

Oleh Okik Hadi Saputro, S.Pd.

Ada yang mengatakan bahwa kehidupan di dunia ini adalah panggung sandiwara, dimana manusia adalah aktor dan Dia sebagai sutradaranya. Terlepas benar tidaknya, Itu sah-sah saja, karena Dia yang menciptakanya dengan sebaik-baik bentuk, dengan sesempurna ciptaan, dibekali akal sebagai pembeda dengan makhluk lainnya. Dengan kekuasaanNya, Dia membentangkan bumi dan jadilah bumi tersebut sebagai alas bagi manusia, mengokohkannya dengan gunung-gunung yang besar, menegakkan di atasnya langit tak bertiang, menerbitkan bintang-bintang sebagai penunjuk arah ketika mengarungi gelapnya laut dan daratan. Menjadikan bulan terang benderang dan matahari laksana pelita. Kemudian Dia memberikan rasa, emosi dan nilai sebagai hiasan dalam kehidupannya. 

Meskipun diciptakan dengan sempurna, tetap saja lemah, karena begitulah hakikatnya. Salah dan lupa menjadi ciri khasnya, dengan akalnya yang terbatas dipaksa untuk berpikir dan bekerja lebih keras dari biasanya, dihadapkan dengan berbagai pilihan dalam berbagai persoalan untuk membuatnya tampil lebih dewasa dalam menyikapinya. Salah satunya adalah berkorban, mengapa berkorban rasanya hal yang paling sulit dilakukan, terkadang berkorban bukan hanya harta, tapi perasaan. Harta bisa dicari tapi perasaan mudah luka dan terkadang membekas sampai selamanya. Apakah saat ini kita merasa harus memilih salah satu diantara dua, sehingga salah satu harus ada yang dikorbankan, atau pernahkah kita dihadapkan pada hal yang kita kasihi dan harus kita lepaskan, artinya berkorban. Dan kenapa seringkali hal yang harus kita korbankan itu adalah hal yang paling penting dalam hidup kita? Jawabannya adalah karena kalau kita berkorban hal yang tidak penting, bisa dikatakan itu bukan berkorban namanya, tapi itu hal biasa saja yang tak berarti dan tak bermakna.

Jadi, ketika kita harus berkorban, apakah kita harus melakukannya?

Adalah dia, manusia pilihan, Ibrahim, yang hidup di lembah Bakkah, tandus, dan ditemani dengan penantian yang hampir tak kunjung datang, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun ia lewati dengan usaha dan bermunajat kepada Sang Pemberi untuk dikaruniai sang buah hati yang selama ini dinanti-nanti. Usaha tidak mengkhianati hasil, lahirlah bayi mungil merah, Ismail namanya. Bayangkan bagaimana berkecamuk perasaan sang malaikat tak bersayap (Hajar) yang ditinggalkan berserta bayi merah di tempat yang harapan hidup dalam nalar manusia sungguh nihil kiranya. Dengan kekuatan keimanan dalam hatinya bahwa itu adalah perintah Penggeggam Alam Semesta, maka ia tenang dan yakin tidak akan disia-siakan dirinya dan penyejuk hatinya. 
Duka Ibrahim pun berulang, ketika buah hatinya yang dinanti hingga menua harus ditinggalkan, kemudian ketika dia tumbuh gagah membanggakan lalu harus diqurbankan, disembelih. Ia dan kebanggaan hatinya tidak ragu untuk melaksanakan perintah Sang Pemilik Kehidupan. Maka itu, adalah buah dari manisnya keimanan, Adalah cinta pada Rabb semesta alam diatas segalanya. 

Berqurban Bukti Manisnya Iman

Jumat, 15 Mei 2020

BERSYUKURLAH

NIMAT YANG MANA KALIAN LUPAKAN?

"Keberuntungan" kadang memainkan perannya dalam Kehidupan Manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal.
Karena itulah Jalan hidup mereka.

Boleh jadi Keterlambatanmu dari suatu Perjalanan adalah Keselamatanmu.

Boleh jadi tertundanya Pernikahanmu adalah suatu Keberkahan.

Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu kebaikan.

Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikarunia anak itu adalah Kebaikan dalam Hidupmu.

Boleh jadi engkau tidak menyukai sesuatu tapi ternyata itu baik untukmu,
karena TUHAN Maha Mengetahui, Sedangkan engkau tidak mengetahui.

Sebab itu, Jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu,
karena semuanya sudah atas izin TUHAN

Jangan banyak mengeluh, karena hanya akan menambah Kegelisahan.
Perbanyaklah berSyukur,
Teruslah berSyukur sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur,
kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara,
kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita,
itu pertanda, bahwa kita hidup Sejahtera
Ucapkanlah Syukur🙏 sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Jangan selalu melihat ke belakang, karena disana ada masa lalu yang menghantuimu.

Jangan selalu melihat ke Depan, karena terkadang ada Masa depan yang membuatmu gelisah.
Namun lihatlah ke Atas karena di sana ada TUHAN yang membuatmu Bahagia.

Tidak harus banyak Teman, agar engkau menjadi Populer,
SInga Sang Raja Hutan lebih sering berjalan sendirian.
Tapi kawanan domba selalu bergerombol.
Jari-jari juga demikian;
kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan
kecuali jari jempol dia yang paling jauh diantara keempat itu.
Namun perhatikan engkau akan terkejut kalau semua jari-jari itu tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri yang jauh dari mereka.

Karena itu, Sebenarnya yang diperhitungkan bukanlah Jumlah teman yang ada di sekelilingmu, akan tetapi banyaknya Cinta dan Manfaat yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka.

Menyibukkan diri dalam pekerjaan, akan Menyelamatkan dirimu dari tiga masalah;
yaitu Kebosanan, Kehinaan, dan Kemiskinan.

Aku tidak pernah mengetahui adanya Rumus Kesuksesan,
tapi aku menyadari bahwa
"Rumus kegagalan adalah Sikap asal semua orang".

Teman itu seperti Anak tangga, boleh jadi ia membawamu ke atas atau ternyata sebaliknya membawamu ke bawah,
maka, Hati-hatilah Anak tangga mana yang sedang engkau lalui.

Hidup ini akan terus berlanjut baik itu engkau tertawa ataupun menangis,
karena itu jangan jadikan hidupmu penuh Kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali.
Berlapang dadalah, Maafkanlah,
dan Serahkan Urusan Manusia kepada TUHAN,
karena engkau, mereka, dan kita semua, akan berpulang kepadaNYA.

Jangan tinggalkan ibadahmu sekali pun.
Karena di sana, jutaan Manusia yang berada di bawah tanah,
sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada TUHAN walau sekali sujud.
Jangan selalu bersandar pada Cinta, karena itu jarang terjadi.

Jangan bersandar kepada Manusia karena ia akan pergi.
Tapi bersandarlah kepada TUHAN
karena DIA lah yang menentukan segalanya.

NIMAT YANG MANA KALIAN LUPAKAN?