Rabu, 30 Maret 2022

Bule masuk Islam di Bali

 Seorang bule Australia ikrar memluak agama Islam di Jimbaran Bali (baca artikel lengkap)

video bule masuk Islam di Bali


Ketua Umum Yayasan Baitul Ummah Jimbaran, H. Ahmad Shoim bersama James Oscar Harris, seorang bule Australia yang berikrar masuk Islam di Jimbaran Bali
Dr. Majid Wajdi, M.Pd (batik), pembimbing ikar syahadah, prosesi masuk Islam seorang bule
di masjid Abdurrahman Bin Auf YBU Jimbaran (30 Maret 2022), menyerahkan sertifikat ikrar masuk Islam






Kamis, 03 Maret 2022

Belajar dari sebuah peristiwa

Atas kejadian Penurunan Paksa Papan nama Masjid Al Hidayah PRM TAMPO Kec. Cluring pada Hari Jum'at 25 Februari 2022, oleh Masarakat yang dibantu oleh Camat Cluring, Polsek Cluring, Danramil Cluring, Kepala Desa Tampo dan tokoh lokal/masarakat, maka PDM Banyuwangi mengambil sikap dan menempuh jalur HUKUM dengan mendelegasikan kepada

1. Majelis Hukum dan Ham/LBHMU.

2. LHKP PDM.

3. LBH UMM, UMJ, dll.

^^Tindakan Primitif yang dilakukan tersebut Sangat tidak pantas dan mencoreng kerukunan ummat.

^^Bukti bukti fisik penurunan Papan nama tersebut hari ini sedang dikumpulkan, dilengkapi berita acara secara detail oleh Saksi dilapangan dan LBHMU untuk selanjutnya diproses secara HUKUM.

^^PCM Cluring, PRM Tampo, Takmir masjid Al Hidayah tetap dalan koordinasi yang solid, kedepankan akal sehat, hati jernih, tawakkal kepada Allah, pasti ada solosi lebih elegan, bermartabat.

^^Menghadapi sikap  arogan dari FORPIMKA, KAU dan KADES TAMPO harus dengan nalar sehat, tidak terpancing emosi karena mereka belum Aqil Baligh dalam bertindak sebagai Pengayom Masyarakat.

^^Usia Muhammadiyah sudah 110 Tahun, telah berkarya nyata ditengah masarakat luas, jangan disibukkan urusan remeh temeh, papan identitas dll yang menyita energi mubadzir dan tak manfaat, mikir kedepan jangkauan luas, karya besar masih luas seluas luasnya.

^^ PDM Banyuwangi yakin seyakin yakinnya bahwa suatu saat nanti mereka yang membenci Muhammadiyah akan menjadi penerus, kader perjuangan Muhammadiyah yang tangguh setangguh rasa bencinya, (kita doakan).

^^PDM Banyuwangi, dengan 27 PCM dan 146 PRM serta 41 Aum Pendidikan, 5 Aum Kesehatan, 9 Aum PAM, 17 AUM Lazismu, 14 PAP, 96 PUSDAMU, 1 PT, 40 Anggota, 125 ribu simpatisannya, 144 TPA nya, AMM, PD PM, PD NA, HW, IPM, IMM, TS PM, FGM kompak satu komando PDM.

^^ Pesan PDM Mari tetap mengedepankan AKAL SEHAT, AKHLAQ MULIA, LISAN YANG BERETIKA, SIKAP YANG DAMAI, WA/BERMEDIA SOSIAL YANG MENDIDIK, 

TETAP KOORDINASI YANG TERUKUR, SEJALAN BERPIHAK KEPADA KEBENARAN.

KETUA/Sekret PDM Banyuwangi

Dr. H. MUKHLIS, M.Si.

AINURROFIQ, ST. MM.

laa haula wala quwwata illaa billaah

 KEUTAMAAN BACAAN 

LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH


عَنْ أَبِي مُوْسَى – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( أَلاَ أدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الجَنَّةِ ؟ )) فَقُلْتُ : بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : (( لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukkan kepadaku, “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu dari simpanan surga?” Aku menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)”. (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari dan Muslim)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist

1) Pengakuan bahwa tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah, menyatakan kepasrahan seorang hamba kepada Allah yang menguasai seluruh alam. Tak ada sedikit pun kekuatan yang dimiliki manusia selain berasal dari pertolongan-Nya.

2) Sebagian ulama menafsirkan kalimat tersebut, “Tidak ada kuasa bagi hamba untuk menolak kejelekan dan tidak ada kekuatan untuk meraih kebaikan selain dengan kuasa Allah.”

3) Ulama lain menafsirkan, “Tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain dengan kehendak Allah.”

4) Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

لاَ حَوْلَ عَنْ مَعْصِيَةِ اللهِ إِلاَّ بِعِصْمَتِهِ، وَلاَ قُوَّةَ عَلَى طَاعَتِهِ إِلاَّ بِمَعُوْنَتِهِ

“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindugan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”

5) Ucapan laa haula wala quwwata illa billah, memberikan konsekuensi i’anah (bantuan), oleh karena itu Rasulullah Shallalahu ’alaihi Wasallam memberikan contoh jika muadzin mengucapkan hayya ‘alas shalah, maka dijawab, laa haula wala quwwata illa billah, jika muadzin mengucapkan, hayya ‘alal falah, dijawab laa haula wala quwwata illa billah (minta bantuan kepada Allah Agar bisa melaksanakannya).

6) Kalimat ini ringan dibaca. Tapi ketika kita meyakini maknanya dan menjadikannya amalan harian, itulah yang akan memberatkan timbangan amal kita di akhirat kelak.

7) Banyak-banyaklah mengucapkan hauqalah —laa haula wa laa quwwata illa billah, karena dia merupakan salah satu dari simpanan-simpanan surga.

Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :

- Sebagian ulama Salaf (terdahulu) ada yang mengatakan bahwa barang siapa yang merasa kagum terhadap sesuatu dari keadaannya atau hartanya atau anaknya, hendaklah ia mengucapkan, "Ini adalah apa yang dikehendaki oleh Allah, tiada kekuatan bagiku untuk melakukannya kecuali dengan pertolongan Allah." Hal ini tersimpulkan dari makna yang terkandung di dalam ayat ini.

وَلَوْلا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالا وَوَلَدًا

Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu 'Masya Allah", tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah? Jika kamu anggap aku lebih kurang daripada kamu dalam hal harta dan anak (Al-Kahfi: 39).

 KEUTAMAAN BACAAN 

LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH